Hai mommies, gimana kabar hari ini? sudah bahagia kah? Dari 10-100, sudah di level ke berapa kebahagiaan mommies? Kalau ditanya seperti ini tentunya momies maunya menjawab “bahagia dong, di level 100 %”. Hahaha impian para ibu di dunia nih bahagia sepenuhnya. Sebelum cerita panjang lebar, kita bahas dulu ya, apa itu bahagia.
Menurut wikipedia, Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.
Sudah bisa dibayangkan dan dirasakan ya mom tentang rasa bahagia itu apa. Mommies, hari ini level kebahagiaan saya nyaris 100%. Mau tau 10 hal yang membat saya bahagia di beberapa minggu terakhir ini? Ini dia;
- Saya mengetahui pentingnya kebahagiaan untuk kita sebagai seorang ibu untuk membesarkan dan membahagiakan anak dari acara Nestle Lactogrow, Grow Happy pada Rabu, 14 November 2018 di Bel Mondo Restaurant Medan. Saya dan peserta lainnya simulasi langsung cara meningkatkan hormon kebahagiaan dari Ibu Lizzie, dan saya juga berhasil mendapatkan doorprise karena memenangkan kuis dari dr Safira. Gimana gak bahagia coba? Hihihihi..
- Saya bisa menerapkan ilmu yang saya dapatkan dari acara Nestle Lactogrow, Grow Happy kepada anak-anak. Semoga diusia 2 anak saya yang batita, ilmu ini belum terlambat. Alhamdulillah saya lebih banyak lagi hadir disetiap kegiatan anak-anak saya. Dan saya melihat mereka lebih senang ketika saya terlibat dalam aktifitas mereka.
- Saya juga bahagia bisa berbagi ilmu yang saya dapatkan ini kepada orang-orang terdekat saya, terutama kepada suami. Karena beliau adalah partner saya untuk sukses menjadi orang tua yang dibanggakan anak-anak. Kemudian saya juga berbagi kepada tetangga, keluarga dan juga teman-teman saya di sosial media lewat status yang saya bagikan.
- Nusaibah 22 bulan (anak pertama saya) sudah bisa diajak untuk bernegoisasi. Dan menuju ke tahap ini, panjang dan gak mudah mencapainya. Walaupun terkadang Nusaibah masih mau mempertahankan kemauannya. Namun Alhamdulillah masih bsa teratasi.
- 24 November adalah ulang tahun saya ke 27 tahun. Di tahun ini suami dikasi nikmat sakit oleh Allah, beberapa rencana kami gagal dihari itu, namun Allah kasih ganti dengan perhatian suami yang buat saya makin cinta kepada beliau. Asssiiiiikk…. Gak perlu dikasitaulah ya bentuk perhatiannya apa aja.. Ntar buat baper yang jomblo lagi. Hahahaha. Yang pasti, suami semakin sayang dan perhatian kepada saya. 😀
- Suami menang lomba nulis blog. Hadiahnya dikasih ke saya semua. (Dijajani suami adalah kebahagiaan yang HAQIQI..). Sensasinya beda loh dengan ketika dikasi uang belanja dan uang jajan bulanan. 😀
- Saya dan suami membangun dan mengembangkan kembali komitmen untuk menjadi blogger dan entrepreneur yang lebih baik ke depannya. Suami sering mendorong saya untuk menulis banyak hal, kadang sayanya aja yang banyak alasan sehingga gak jadi posting tulisan. 😀
- Bisa membelikan anak-anak speaker qur’an. (Mohon doanya agar ikhtiar kami menjadikan kedua putri kami untuk menjadi hafizah)
- Memenangkan 3 giveaway yang menuntut komentar favorit dengan hadiah yang unyu-unyu. 😀
- Orderan jualan online semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
Kesepuluh list ini saya tuliskan semata-mata hanya ingin menuliskan rasa syukur saya atas kehidupan hari ini. Bahkan dengan hal-hal yang kecil sekalipun. Bisa saja kebahagiaan yang kita anggap kecil, besar dimata orang lain.
Semua ibu di dunia, haruslah bahagia. Bagaimana tidak, tugas seorang ibu tidak ada habisnya, mulai dari membuka mata hingga memejamkan mata. Bahkan kelancaran setiap aktifitas rumah bergantung pada keuletan seorang Ibu. Jika Ibu sakit, maka terkendala lah semua tugas rumah urusan anak, urusan suami, bahkan urusan diluar rumah.
Jadi, mengapa seorang Ibu harus bahagia? Karena anak-anak yang bahagia itu dilahirkan dari Ibu yang bahagia. Kebahagiaan itu bukan orang lain yang ciptakan. Namun diri kita sendiri. Ibu yang selalu memperhatikan anak-anak dan suaminya pasti akan mendapatkan perhatian balik dari mereka. Ibu yang selalu menunjukkan sikap positif dan kasih sayang yang tulus akan merasakan kasih yang tulus pula dari anak-anak dan suaminya. Percaya deh! Saya sudah buktikan. So, biasakan mulai dari diri kita ya mom untuk menciptakan momen-momen yang bahagia di rumah.
Rasanya kurang nikmat juga ya mom jika hidup kita isinya rasa senang saja tanpa ada rasa haru, sakit, sedih, bingung, kecewa, dll. Karena justru dari rasa sakitlah kita bisa belajar bagaimana agar kita tidak menyakiti hati orang lain, dari rasa haru kita bisa belajar bahwa masih banyak hal yang patut kita syukuri dari apa yang kita punya, dari rasa sedihlah kita bisa belajar untuk menjadi sumber kebahagiaan orang lain, dan dari rasa kecewalah kita belajar bahwa kita adalah manusia yang harus tetap kuat untuk setiap ujian. Ketika kita bisa melewati semua fase tersebut, InsyaAllah tidak ada alasan kita untuk tidak bahagia. Eaaaaaaak..
Ibu yang bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia.
Suatu kebahagiaan bagi saya bisa bertemu dengan keluarga besar Nestle Lactogrow pada Rabu, 14 November 2018 di Bel Mondo Restaurant Medan. Sebelum hadir ke event ini, saya mendapatkan wa dari salah satu emak blogger Medan bahwa Nestle Lactogrow akan mengadakan workshop bertema Grow Happy Parenting dengan menghadirkan psikolog, dokter spesialis anak dan brand excutive Nestle Lactogrow. Dari ketiganya, tidak ada satu orangpun yang saya kenal, namun saya sangat tertarik untuk mengikuti event ini. Saya berkeinginan kuat untuk hadir karena materi ini adalah materi yang sangat dibutuhkan untuk newmom seperti saya ini, diisi oleh pakar-pakarnya pula. Saya langsung wa suami untuk meminta izin mengikuti event ini dan langsung mengonfirmasikan kehadiran setelah mendapatkan izinnya.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemaparan studi Child Happiness yang menemukan bahwa;
anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya. Namun nyatanya ditemukan lebih dai 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil.
Begitu masuk sampai ke lokasi, saya disambut dengan dekorasi serba biru yang cerah dan elegan. Kesan pertama langsung membuat segardan menambah mood karena melihat yang biru-biru. Saya disambut oleh panitia yang cantik-cantik, ramah, rapi dan menyenangkan. Kemudian saya diundang untuk masuk ke ruangan yang juga serba biru, bahkan dekorasi meja dengan bunga yang sangat indah membuat kami para undangan tak sabar untuk mengabadikan moment di tempat indah itu. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih untuk sambutan yang indah ini.
Diawali pembukaan oleh MC, kemudian MC memanggil Ibu Pramudita Sarastri sebagai brand excutive Nestle Lactogrow, Ibu Dita memulai materinya dengan menanyakan apa itu defenisi bahagia. Dengan sigapnya saya tunjuk tangan menjawab defenisi bahagia versi saya. Tidak ingat persis apa yang saya katakan saat itu, namun intinya bahagia adalah sebuah rasa dimana tidak ada kecemasan, kerisauan dan kekhawatiran didalam diri kita, intinya kita merasa nyaman dan bersyukur akan kondisi tersebut. Hahaha mengarang bebas saya. 😀
Ibu Dita kemudian menanyakan pertanyaan yang sangat MUDAH, namun jawabannya sedikit SUSAH. 😀
“Apakah anak yang ceria dan tertawa itu merupakan ciri-ciri anak yang bahagia?”
Secara kasat mata, mungkin iya. Namun faktanya belum tentu loh mom. Studi yang dilakukan oleh Nestle Lactogrow di tahun 2018 mengungkapkan bahwa saat menilai karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua hanya memperhatikan ciri-ciri fisik. Misalnya saja saat anak menunjukkan ekspresi ceria dan aktif bergerak. Sedangkan menurut Myers & Diener (2018), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja, namun lebih kepada rasa nyaman, aman, dan diterima baik di lingkungan sosialnya. Dari penelitian ini juga terdapat fakta menarik dimana persepsi orang tua tentang anak yang bahagia adalah saat si kecil bermain bersama orang tua.
Wow, tertampar-tampar kita ya mom. Kadang kita merasa kakak dan adik itu pasti senang kalau lagi main. Padahal ternyata anak itu senangnya main sama kita. Bahkan kebanyakan yang kita lihat, orang tua membelikan mainan agar anak bisa diam tidak mengganggu pekerjaan orang tua. Atau bahkan saya sendiri pernah beberapa kali memberikan gadget agar anak bisa diam dan aku bisa menyelesaikan pekerjaan. Ya Allah… Berdosa sekali rasanya.
Saya mengurus 2 batita di rumah mom, kadang memberikan mainan terlebih gadget itu solusi tercepat sih ya. Namun menjadi boomerang juga karena anak jadi ketagihan dan malah nangis kalau gak dikasi gadgetnya lagi. Kapok deh mom kasih gadget ke anak. Sekarang sih banyak kasi mainan edukatif ke anak, ya tapi tetep aja kadang anak juga gak mau, maunya main sama orang tuanya. 😀
Atas alasan inilah Nestle Lactogrow berupaya untuk membantu orang tua dengan menggelar workshop Grow Happy Parenting ini untuk berbagi informasi dan kiat mengenai pola asuh anak serta tips memberikan nutrisi seimbang dan lengkap untuk tumbuh bahagia, yang dapat diterapkan dengan mudah.
Ibu Dita mengatakan agar si kecil tumbuh bahagia, dibutuhkan keselarasan antara nutris, stimulasi dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy.”
Pada kesempatan ini Nestle Lactogrow juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan, dan Lactobacillus reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang.
Melalui kampanye Grow Happy, Ibu Dita juga mengatakan bahwa Nestle Lactogrow ingin membantu orang tua untuk bisa menerapkan kemampuan untuk membangun kebahagiaan dirinya sendiri agar bisa membagikan kebahagiannya pada anak-anak dan keluarga serta menyediakan nutrisi yang optimal bagi anak-anak tumbuh untuk tumbuh kembang dewasa.

Ibu Dita mengakhiri materinya dengan mengatakan bahwa “kami berupaya membantu para orangtua untuk melalui upaya edukasi untuk menemukan bagaimana formulasi tumbuh bahagia melalui keselarasan nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing oleh karena itu kunci tumbuh bahagia dimulai dari pilihan orang tua di mana pilihan orang tua akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka di masa depan”.
Materi kedua diisi oleh Ibu Elizabeth Santosa, MPsi, Psi, SFP, ACC atau biasa dipanggil Ibu Lizzie (yang sudah saya mention diawal tadi namanya ). Diawal materinya, Ibu Lizzie mengawali materinya dengan menanyakan apakah peserta sudah bahagia hari ini. Jawaban kami rata-rata sudah. Dan pertanyaan selanjutnya adalah, sudah dilevel berapa dari 10-100 kebahagiaan kami hari ini? Nah, ini dia yang jawabannya gak kompak. Kebanyakan bapak-bapaknya yang diam. 😀

JEDERRRRRR!!!!! Ibu Lizzie membawakan materinya sungguh sangat menarik. Beliau mengatakan bahwa;
“Banyak rang tua yang hadir pada proses tumbuh kembangnya anak, namun sangat sedikit orang tua yang terlibat dalam aktifitas anak-anak mereka”
Contohnya, banyak orang tua yang ikut menemani anknya menonton TV, namun orang tua tidak menonton bersama anak. Orang tua hanya berada disana, memfasilitasi, namun tidak membersamai. Justru malah banyak yang sambil melakukan aktifitas lain seperti memegang gadget misalnya.
Yang lebih greget, ketika selesai menonton, orang tuanya tidak tahu cerita apa yang ia tonton bersama anaknya. Bahkan tidak menanya anaknya bagaimana tadi film yang mereka tonton. Nah, ini adalah kesalahan terbesar orang tua. Jangan sampai kita berpikir bahwa anak masih kecil tidak mendapatkan efek apa-apa dari perlakukan kita. Justru mereka sangat membutuhkan perhatian yang lebih dari kita. Hanya saja anak tidak tahu cara mengatakan dan mengekspresikannya. Dan kita juga tidak tahu cara memberikannya.
Saya jadi teringat akan meme ini yang sempat viral di sosial media.
Hal ini membuktikan bahwa memang tidak banyak orang tua yang menemani anaknya saat melakukan aktifitas anaknya. Salah satunya menonton TV.
Mari kita kembalikan kepada diri kita, kita selesai pulang bekerja biasanya senang gak sih kalau kita ditanya oleh pasangan “gimana tadi pekerjaan di kantor?”, “makan siang apa tadi?”, macet gak dijalan?”, atau sebaliknya, jika kita seorang ibu rumah tangga, senang gak kalau kita ditanya suami, “tadi anak-anak main apa aja?”, “anak-anak rewel gak?”, “mau dipijitin gak?” Hahahaha mau banget pasti ya. Dan tentunya pastinya senang ya. Duuuh senangnya.
Jangan banyak ngeluh ya mom. Jujur, saya banyak juga mendengar orang tua mengeluh dengan tingkah laku anaknya yang rewel di rumah. Bisa jadi anak rewel itu karena dia kurang bahagia loh mom.
Nah, tugas kita emang gak mudah mom, kita kudu STRONG! Jangan takut kalau kita dibilang orang tua malas hanya karena ikut menonton tv dengan anak. Jangan takut dibilang orng tua yang suka main hanya karena kita ikut bermain dengan anak. Gak masalah mom, omongan orang itu belum tentu bener semua kok. Yang terpenting adalah kita bisa menciptakan kebahagiaan buat anak-anak dan pasangan.
Saya pikir, bahagia adalah menjadi keinginan semua ummat manusia di muka bumi ini. Menciptakan kebahagiaan sangat mudah loh mom, karena kita sendiri yang dapat menciptakannya. Ada 4 hormon yang bisa meningkatkan rasa bahagia;
- Dopamin. Hormon dopamin Hormon ini berpengaruh pada rasa menyenangkan dari jatuh cinta, gembira, motivasi, dan rasa percaya diri. Pada pembuluh darah, hormon ini berfungsi sebagai vasodilator yaitu menjaga pembuluh darah tetap lebar. Kandungan tirosin merupakan unsur utama yang membentuk dopamin. Kandungan tirosin ditemukan dalam buah pisang, blueberry, stroberi, dan plum. Selain itu, kandungan vitamin B6 yang cukup dapat meningkatkan hormon dopamin. Makanan yang mengandung vitamin B6 adalah alpukat, ikan tuna, dan bayam. Bisa juga dengan memperbanyak memakan protein seperti almond, kentang, brokoli, ikan, dan telur. Cara mengeluarkan hormon ini dengan cara mencari sesuatu hal yang baru.
- Serotonin. Hormon ini sering dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Serotonin berfungsi untuk mengatur suasana, mencegah depresi, dan dapat membuat Anda merasakan bahagia. Untuk melepaskan hormon ini, Anda dapat mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan melakukan olahraga, atau berjemur.
- Oksitosin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon cinta ini dipercaya berperan penting dalam tingkah laku manusia. Hormon oksitosin berada dalam hipotolamus pada otak. Hormon tersebut dikeluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. Dampak oksitosin pada tingkah laku dan respon emosi juga terlihat dalam membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi. Oksitosin juga dianggap sebagai obat ajain yang daoat membantu meningkatkan perasaan positif serta kecakapan sosial.
Cara supaya hormon oksitosin dapat meningkat adalah melakukan kegiatan berpelukan, karena oksitosin dalam darah akan meningkat yang juga akan bermanfaat bagi seluruh kesehatan tubuh.
“Manusia membutuhkan 8 kali pelukan sehari untuk menambah rasa bahagia. Hayo, cari suaminya mom.. Peluk-peluk…
- Endorfin. Hormon yang sifatnya mengurangi rasa sakit. Didapatkan dengan banyak bergerak dan berolahraga.
Untuk bahagia itu gampang ya kan mom.
Asupan gizi sebagai faktor penting untuk mendukung anak tumbuh bahagia
Dokter spesialis anak dokter Fatimah Safira Alatas PHD SPK adalah pemateri terakhir pada workshop ini. Dokter Safira mengatakan bahwa untuk mendukung kebahagiaan seorang anak, maka harus mengkonsumsi zat besi secara lengkap dan seimbang agar memiliki saluran pencernaan yang sehat.
Saluran cerna yang sehat akan membuat selera makan dan pola tidur anak menjadi baik.Hal ini dapat menunjang tumbuh dan berkembang anak lebih optimal.
Untuk membentuk saluran cerna yang sehat, maka kita harus menjaga keseimbangan mikrobiota usus yaitu dengan:
Nah, udah dapat banyak ilmunya nih mom. Waktunya diamalkan di rumah ya. Untuk bahagia itu mudah kok. Tinggal bersyukur aja. Penuhi kebutuhan anak dan pasangan, makan makanan yang bernutrisi dan jalani hari dengan penuh energi.
Nestle lactogrow merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun keatas yang mengandung lactobacillus reuteri asam linoleat atau Omega 6 asam linolenat atau omega 3 minyak ikan 12 vitamin dan 7 mineral yang terdiri dari varian clean vanila dan madu informasikan secara khusus untuk para ahli di Nestle resep senter Switzerland membantu tumbuh kembang si kecil yang bahagia. Grow Happy.



17 Comments
Fuji Astuty
Bener-bener baper yang masih singlelillah 😂…makasih ya atas infonya mbak Jannah
Isnaini Wulandari
MasyaaAllah bagus kali isi materi tulisannya, jadi bisa belajar menyiapkan diri untuk jadi emak nantinya 😍
jannahta
Siaap.. Cari dlu lakiknya ya dek.. Haha
Yeni Rahmadhani Purba
Tidak terlepas dari peran Ayah juga ya kak?? #nanya
Karena yg awak lihat sekarang ini, kebahagian ibu-ibu itu teranggut oleh perlakuan suaminya. Berimbas pada anak yang tidak tau apa-apa.
Sehingga bahagia yang ia konsep sedemikian rapi bakal berantakan hingga kusut. Saran boleh kak?
Buat tulisan yang perempuan itu amat teristimewa dari lahir, anak, remaja, hingga menjadi ibu dan nenek.
Wah wah.. 😅😅😅
jannahta
Iya dek, itu kan ada tu bagian tulisan yang memang perlu pelukan dr pasangan.. Hehe..
Boleh dek sarannya nnti cb dipertimbangkan.. Hehe.. Makasih sarannya ya deek..
Dosfrianto
Inspirastif
jannahta
Makasih daa
yunita sari
Bagus sekali mom artikelnya! Sangat menginsiprasi. Be happy mom lebih penting dari supermom yg mampu ngelakuin semua pkerjaan rumh nmun suka ngeluh dan marah2 k anak ya… Ibu bahagia juga akn menularkn aura positif k anak.😊
jannahta
Iya mom nit, tepat sekali, marah sama anak itu gak ada manfaatnya.. Nyesel yang ada, baiknya emang enjoy aja sih saat ngurusin anak..
Izzati munirah
Waah,,, bermanfaat sekalibkk jan,,, semiga bisa diperaktekkan nnt nya ketika sudah punya anak,,, dan walaupun blm punya anak formula bahagia ini juga ttp sangat dibutuhkan,,,
jannahta
Iya dek, betul.. Semua manusia ya kan perlu bahagia.. Semoga nanti anak2 ammah bahagia ya krna punya ortu yang bahagia juga.. 😇
Nurul Hilmah
Iya kak Jan. Terasa banget, istri ini kunci kebahagiaan, kalo enggak bahagia ngefek k anak dan suami. Apalagi kalo istri yg suka kepanasan kalo tetangga sebelah beli kompor baru. Bahaya juga ini. Bisa2 suami mencuri, korupsi gara2 desakan istri 😂
jannahta
Ih betul kali itu dek, semoga kita jadi istri2yang bahagia krna nikmat yang ada ini ya dek.. Mari terus bersyukur..
Bambang Edi Susilo
Bener sekali. Ketika orangtua bahagia, anaknya juga akan ikut menikmati kebahagiaan bersama. Suka banget sama tulisan Mom satu ini.
jannahta
Makasih ya om bembeng, semoga cepat menyusul ya biar bs praktek jadi ortu bahagia..
jannahta
Makasih om bembeng, semoga om bembeng terus bahagia juga yaa
Akh Susanto
kalau istri bahagia, suami juga bahgia. Artikel yang bermanfaat Ukh..