Pernikahan

5 Hal yang Harus dipersiapkan sebelum Menikah

5 Hal yang Harus dipersiapkan sebelum Menikah

Banyak orang yang jauh berpikir mempersiapkan pernikahan dengan hal-hal yang berbau materi. Seperti uang hantaran, cetak undangan, biaya pelaminan, baju pernikahan, catering, dll. Mereka melupakan bahwa, menikah bukan tentang berpesta. Menikah adalah perkara ibadah.

Eits sebelum kita bahas, intermezzo dulu ya, nih ada pepatah dari para pujangga mengenai nikah,

Nikah Itu enaknya cuma 5%,

selebihnya enak sekaliiii…😁

Eaaaakk…😆😆😆

sabar mblo😅

 

Menikah adalah hal sakral yang paling didamba-dambakan oleh setiap insan. Menikah yang didasari niat karena Allah, akan bernilai ibadah. Menikah bukan perkara bahagia karena punya pasangan hidup, namun lebih dari itu. Akad yang diucapkan oleh suami bukan hanya janji yang diucapkan didepan wali dan saksi, namun juga disaksikan oleh Allah. Gadis yang sebelumnya menjadi tanggung jawab ayahnya, kini menjadi tanggung jawab suami. Begitupun wanita, yang sebelumnya berbakti kepada orang tua, kini harus mendahulukan suami dibanding mereka.

Bukan hal yang sepele, menikah itu membutuhkan komitmen yang kuat. Karena, setelah menikah nanti, seorang lelaki akan menjadi suami yang mempunyai istri, dan seorang perempuan akan menjadi seorang istri. Artinya, kita yang sebelumnya lajang yang tidak bebas mau pergi kemana saja, kini harus izin terlebih dahulu kepada pasangan sebelum berangkat. Kita yang sebelumnya bergaul dengan semua orang, kini akan ada pasangan yang mudah cemburu melihat kita berbicara dengan lawan jenis. Kita yang sebelumnya sering jalan-jalan atau nongkrong dengan teman-teman, kini harus berpikir untuk hemat karena ada anak istri yang harus dinafkahi.

Untuk itu, menikah butuh persiapan, antara lain:

1. Persiapan Spiritual

Perbaiki diri, dan terus belajar. Itulah hal yang paling utama yang harus kita persiapkan sebelum menikah. Menikah berarti beribadah kepada Allah, menjalani setiap proses kehidupan hanyalah diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah. Jika tujuannya adalah Allah, maka sebagai pasangan suami istri, kita haruslah saling mengerti hak dan kewajiban masing-masing. Jika keduanya sudah berilmu, Insyaallah keluarga yang dibangun akan kekal hingga ke surga kelak. untuk itu, pantaskan dirimu, agar mendapatkan pasangan yang bisa membawamu ke surga.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik….” (QS An-Nuur: 26).

Menikah itu butuh ilmu, mempelajarinya pun gak ada tamatnya. Belajar ilmu pernikahan bukan setelah menikah, justru sebelum menikah, setelah menikah, hingga akhir hayat.

Buat yang mau menikah, jangan lupa ikuti kajian munakahat dan baca buku-buku pernikahan lainnya ya..

2. Persiapan Mental

Gadis, siapkan mentalmu untuk berstatus istri dan menjadi seorang makmum. Bayangkan dan renungkan, akan ada suami yang kelak mendidikmu untuk menjadi istri yang baik dan taat. Akan ada suami yang tidur disampingmu dan menunggumu untuk membangunkannya solat dan membuatkannya sarapan. Akan ada suami yang harus kau mintai izinnya setiap kau akan keluar rumah, dan melakukan kegiatan apapun.

Lajang, siapkan mentalmu untuk menjadi seorang suami dan menjadi seorang imam. Bayangkan, akan ada wanita yang kau bimbing untuk kau bawa ke surga. Akan ada istri dan anak yang akan kau nafkahi. Akan ada wanita yang selalu menunggu dirimu dan kabarmu dirumah. Akan ada wanita yang setiap saat harus kau perhatikan dan kau bahagiakan.

Jangan takut!!! Semua hal itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Semua itu akan mudah kita lakukan jika kita mau belajar dan bersabar. Insyaallah, jika kita ikhlas, semua itu akan mudah dijalani. Sulitnya dan capeknya tidak akan terasa, akan terbayar oleh bahagianya.

3. Persiapan Konsepsional

Menikah dengan tujuan mendapatkan ridho Allah berarti menikah yang bertujuan membangun agama Allah dengan membangun keluarga dan generasi berkualitas. Kita harus banyak membaca buku dan belajar mengenai pernikahan. Biasakan menyegerakan ibadah wajib dan menjalankan ibadah sunnah. Sebab selain menjadi suami dan istri yang baik, kita juga harus belajar menjadi ayah dan ibu yang baik.

4. Persiapan Fisik

Salah satu tujuan menikah adalah mendapatkan keturunan yang soleh dan solehah. Jangan takut mempunyai banyak anak, apalagi sampai tidak mau mempunyai anak. Sebab anak adalah anugrah yang Allah titipkan kepada kita.Semakin banyak anak kita, semakin banyak penerus perjuangan ummat.

Ada baiknya kita memeriksakan kesiapan fisik kita untuk bisa bereproduksi. Dan untuk lebih baik dan menjaga, kita bisa mengonsumsi sari qurma, madu, puding, maupun vitamin lainnya. Persiapan Material

“Nikahilah wanita-wanita yang bersifat penyayang dan subur (banyak anak), karena aku akan berbangga-bangga dengan (jumlah) kalian dihadapan umat-umat lainnya kelak pada hari qiyamat.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, At Thabrany dan dishahihkan oleh Al Albany)

5.Persiapan Materi

Persiapan ini biasanya hal yang paling dirisaukan oleh lelaki. Apalagi zaman sekarang, para orang tua terlena dengan pesta fora keindahan saat acara walimah. Dan disinilah lelaki harus bernegoisasi dengan pihak perempuan. Sebaiknya diberikan pemahaman bahwa hakikat pernikahan adalah akad dan walimah sekedarnya.

Walaupun demikian, baik lelaki maupun perempuan ada baiknya memang mempersiapkan tabungan untuk pesta pernikahan. Bisa disiasati dengan berwirausaha, mendapatkan hasil tambahan dari pekerjaan lain, atau yang paling penting adalah berhemat.

Yakinlah, ketika kita berniat untuk menikah. Allah akan bukakan rezekiNya kepada kita.

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nisa :32)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *